SOPPENG -- Beredar isu terkait adanya proyek yang bernilai milyaran rupiah, menggunakan pasir bercampur tanah, mengundang reaksi pelaksana pekerjaan proyek tersebut.
Divisi Humas PT Hasten Perkasa, Ullah ST, angkat bicara dan membantah jika mereka menggunakan pasir yang bercampur tanah.
Menurut dia, pihaknya merasa heran jika ada yang menghembuskan isu seperti itu, ada apa, sehingga mengambil kesimpulan seperti itu. Sampai beredar luas di beberapa media tanpa konfirmasi dari kami.
"Tidak benar itu kalau kami gunakan pasir bercampur tanah kami gunakan pasir sungai Walennae yang secara teknis memenuhi standar spesifikasi," ujar Ullah.
Lanjut Ullah, jika kelihatan agak memerah, itu karena pasir sudah kering, pasir yang ada di stockpile, di Kubba, Kelurahan Lalabata Rilau Kecamatan Lalabata.
Ullah mempersilahkan mereka untuk datang melihat pasir yang ditampung di stockpile. Bisa melihat langsung kondisi pasir di penampungan material atau stockpile.
"Jangan hanya berasumsi sepihak bahwa itu material tidak sesuai seandainya memang material yang kami masukkan tidak sesuai spesifikasi, pasti ditolak pihak direksi atau pengguna jasa kami di sana ada konsultan pengawas dan ada juga pengawas Lapangan dari pihak direksi," terang Ulla kepada wartawan.
"Terlalu dini memvonis jika itu tidak sesuai tanpa pertimbangan teknis apalagi pekerjaan masih sedang berjalan, jadi kami harap, jika ada yang seperti itu konfirmasi baik-baik dulu; jangan langsung menyebar isu yang bisa mengarah ke fitnah," tegasnya mengunci.
Sementara itu, Muhammad Said, warga Cenrana yang selalu melewati jalan yang sedang dikerjakan tersebut, mengaku sangat bersyukur atas pekerjaan jalan tersebut.
"Jika ada pihak yang selalu mencari-cari kesalahan tanpa melihat manfaat yang lebih besar, sikapnya yang perlu dipertanyakan," tandasnya. (***)