Intelpos.online Pasca tragedi SMGP yang baru baru ini terjadi masih membuat trauma yang mendalam bagi masyarakat kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal dan masyarakat juga masih selalu dihantui rasa takut akan terjadi lagi hal yang sama setelah kejadian kemaren.(29/9/22).
Mulyadi Ketua KPD Rekan Indonesia Kabupaten Mandailing Natal mengatakan bahwa sampai saat ini SMGP masih menjadi tanda tanya,karena menurutnya setiap kali Perusahaan ini melakukan uji sumur selalu saja ada warga yang menjadi korban akibat keracunan gas dari kegiatan tersebut.
"Rasanya patut di kita curigai fakta apa sebenarnya yang tersembunyi dibalik perusahaan itu,dan kenapa setiap mereka melakukan well test selalu saja ada warga yang menjadi korbannya.apa mereka mau mengusir masyarakat pribumi dari desa tersebut sehingga seringkali rasa takut di alami oleh warga bahkan delapan nyawa pun telah melayang akibat dari perusahaan ini"ungkap Ketua Rekan Madina.
Gema Kristo Tarigan pun selaku Ketua KPW Rekan Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan via seluler bahwa Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Harus dapat memilih mana dan siapa yang harus diperjuangkan pasca insiden ini, Rakyat atau Perusahaan.
"Pemkab dihadapkan pada pilihan,dan akhirnya Bupati madina sudah menekankan agar Operasi SMGP dihentikan,itu adalah keputusan yang tepat sekali,semoga tidak ada lagi kejadian seperti insiden kemaren di Madina"pungkas Gema
"Dan juga ucapan terimakasih kepada Kepolisian yang saat ini sedang melakukan penyelidikan di lokasi perusahaan semoga fakta tersembunyi di balik PT.SMGP yang selalu membuat warga menjadi korban dapat segera ditemukan"tambahnya.
Relawan Kesehatan Indonesia Akan selalu Mendukung Penuh Kinerja Kepolisian Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal dalam menyelesaikan permasalahan PT.Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang sudah enam (6) kali membuat warga puncak sorik marapi merasakan trauma dan kesedihan yang mendalam.