INTEL-POS,Soppeng - Kegiatan Ramdhan Fest 2021 yang digelar di Lapangan Gasis selama dua pekan oleh HIPMI Soppeng, dan ditutup, Selasa 4 Mei 2021, sore, disebut meninggalkan efek ekonomi yang besar. Bahkan, bisa dijadikan sebagai mentum untuk membalikkan perlambatan ekonomi Soppeng selama masa pandemi ini.
Hal itu disampaikan oleh akademisi dari STIE Lamappapoleonro, Dr. Nurmal Idrus, SE, MM. Menurutnya, kegiatan itu menjadi pemicu pembalikan ekonomi karena selama ini pelaku usaha di Soppeng terutama UMKM kesulitan mendapatkan area untuk melakukan recovery usaha setelah serangkaian pembatasan yang dilakukan Pemkab Soppeng. "Kesulitan terbesarnya, UMKM kita tak punya ruang lebar untuk memasarkan hasil usahanya. Akibatnya, ekonomi melambat karena perputaran uang rendah yang kemudian berkontribusi terhadap tertekannya pertumbuhan ekonomi daerah ini," kata doktor ekonomi dan manajemen ini.
Nurmal yang juga aktif di LPPM STIE Amkop Makassar ini menyarankan agar momentum itu segera ditindaklanjuti oleh unit kerja ekonomi di Pemkab Soppeng untuk mencari cara baru lagi agar ekonomi Soppeng tak kembali ke titik nadir. "BPS sudah mengeluarkan data terbarunya bahwa Soppeng termasuk dalam daerah dengan pertumbuhan ekonomi tak minus. Ini harus disetting lagi oleh unit kerja di Pemkab Soppeng terutama yang bertanggungjawab pada ekonomi seperti UMKM untuk mencari lagi terobosan baru seperti yang dilakukan anak - anak HIPMI ini," tambahnya.
Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPC HIPMI dan panitia penyelenggara Ramadhan Fest ini yang telah berbuat dan mewujudkan acara ini.
"Tidak semua orang bisa melakukan kegiatan seperti inI, kalian telah berbuat dan berkarya, meski kita semua berada dalam posisi kekurangan dan keterbatasan tetapi bisa berbuat kebaikan untuk orang banyak," katanya.
"Kedepan, kami berharap BPC HIPMI tampil menjadi yang terdepan dan jadi motor penggerak perekonomian di Kabupaten Soppeng," tukasnya.
Ramadhan Fest 2021 sendiri digelar dengan mengikutikan sekira 31 Stand UMKM yang menjual berbagai produk mulai dari kuliner hingga fashion. Panitia mencatat ratusan juta transaksi keuangan terjadi selama dua pekan pelaksanaannya. (Ros)