Kepsek Dimutasi, Puluhan Pelajar di Bone Demo



Pelajar saat demo di Kantor Disdik Bone (IST).
Intelpos .WATAMPONE - Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bengo melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan kantor Dinas Pendidikan kabupaten Bone, Selasa (11/3/2014). Mereka memprotes kebijakan pemerintah yang melakukan mutasi terhadap kepala sekolah (Kepsek) yang kemudian dijadikan guru bantu di Sekolah lain.

Layaknya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh, atau kelompok masyarakat lainnya, para siswa ini datang ke DPRD dengan menggunkan truk dari sekolahnya. Mereka juga membawa microfon, spanduk, dan pamflet. Rata-rata bunyi tulisan pada spanduk, menyatakan menolak kepala sekolah mereka dimutasi dan dijadikan guru bantu di SMA Negeri 1 Lamuru Kecamatan Lamuru.

Dikawal puluhan polisi dari Polres Bone dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), beberapa perwakilan siswa melakukan orasi, yang pada intinya menuntut pemerintah untuk membatalkan mutasi kepala sekolah, yang sudah dilantik oleh Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi Jumat (8/3/2014) lalu.

"Kepala sekolah kami yang membangun ini sekolah dengan dana pribadi tanpa bantuan pemerintah, beliau juga orangnya sangat baik dan menjadi suri tauladan bagi kami, jadi tolong kembalikan kepala sekolah kami," teriak ketua Organisasi Siswa (Osis), Anjas (17) selaku koordinator lapangan dalam orasinya.

Menanggapi aspirasi para pelajar ini, anggota DPRD Bone menyatakan akan mengawal aspirasi mereka. "Mutasi memang hak preoregatif bupati, tetapi bagusnya harus melihat uji kelayakan, jangan sampai yang diberikan jabatan tidak sesuai dengan keahliannya," kata Andi Mappamadeng Dewang, salah seorang anggota DPRD Bone yang menerima aspirasi para pelajar ini.

Setelah menyampaikan aspirasinya di kantor DPRD, para pelajar kemudian menggelar long march ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) di Jalan Wahidin Sudirohusodo. Di kantor ini, para pelajar langsung menggelar orasi di halaman kantor dan mendapat pengawalan ketat oleh puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja.

Dalam orasinya, para siswa meminta agar kepala sekolah mereka dikembalikan ke posisinya masing-masing. Sebab, pergantian kepala sekolah itu dilakukan tiba-tiba tanpa mempertimbangkan psikologi siswa, yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. Selain itu, para siswa sudah terlanjur suka dengan kepemimpinan kepala sekolah mereka.

Untuk diketahui, kepala SMA Negeri 1 Bengo, termasuk dalam 400 lebih pejabat yang kena mutasi dan dilantik oleh bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, pada Jumat (8/3/2014) lalu. Kepala sekolah ini di mutasi ke SMU Negeri 1 Lamuru dengan status sebagai guru bantu.

Beberapa saat setelah para siswa melakukan aksi di halaman kantor, salah satu petinggi Dinas Pendidikan, yakni Kepala Bidang (Kabid) SMA, Andi Akbar, bersedia menemui dan berdialog dengan beberapa perwakilan siswa. Pada saat itu kepala Dinas Pendidikan, H Rosalim Hab, tidak berada di tempat.

Kepada perwakilan siswa, Andi Akbar, menjelaskan bahwa mutasi itu hanya merupakan penyegaran di tingkat pimpinan sekolah. Hal itu, kata dia, merupakan sesuatu yang wajar dan tak perlu dipersoalkan berlebihan oleh para siswa. Tujuan pemerintah melakukan mutasi, jelas Andi Akbar, juga bukan untuk merugikan para siswa, tetapi semata-mata demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Bone.

"Mutasi ini sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Karena jabatan kepala sekolah itu hanya berlaku selama 2 tahun, tidak boleh lebih, hal ini tidak usah dipersoalkan, secara berlebihan," jelas Andi Akbar.

Mendengar penjelasan tersebut, perwakilan para siswa mengaku bisa menerima. Namun di luar ruangan, para siswa tetap meneriakan tuntutan dan berjanji, jika kepsek mereka tidak juga dikembalikan ke posisi sebelumnya, maka para pelajar mengancam akan menggelar mogok belajar.bonepos
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال