BONE, – INTEL POS Penyaluran alokasi dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bone kisruh dengan dengan adanya protes keras dari Farhan salah seorang orang tua siswa keberatan adanya pemotongan dana BSM tahun anggaran 2014, atas adanya pemotongan oleh pihak sekolah, dimana Farhan mengaku bila disaat rapat komite dirinya tidak diundang. Sementara dari sisi lain Kepala MAN 1 Bone Drs.Muslimin saat ditemui wartawan diruang kerjanya (19/3) membantah bila alokasi dana BSM disekolahnya disunat, namun yang benar adalah pemberian sumbangan dari orang tua siswa terhadap pihak sekolah untuk pembangunan Moshollah yang proses pelaksanaannya sementara sudah berjalan 2 tahun lamanya, “ Orang tua siswa memberikan sumbangan tersebut secara sukarela setelah proses pencairan telah dilakukannya sendiri.” Ungkap Muslimin. Lebih lanjut Muslimin menjelaskan, lebih awal kami melakukan rapat komite untuk membahas jumlah sumbangan yang akan diberikan oleh para orang tua siswa, “ Hasil keputusan rapat komite besarnya sumbangan untuk pembangunan Mushollah Rp.300 ribu dan dana persiapan perpisahan sebesar Rp.150 ribu persiswa,” Jelas Muslimin sembari memperlihatkan bukti setoran yang telah dilakukan oleh orang tua siswa. Pada kesempatan tersebut Muslimin juga memaparkan bila alokasi dana BSM untuk tahun 2014 ini berasal dari dana APBN dan APBMP yang jumlahnya masing-masing untuk siswa kelasw II sebesar Rp.700 rib persiswa dan bagi siswa kelas III mendapatkan alokasi dana sebesar Rp.1 juta per orang, “ Dan yang berhak menerima alokasi dana tersebut sebanyak sebanyak 502 orang yang terdiri dari siswa kelas II sebanyak 198 orang dan 304 orang dari siswa kelas III,” Jelas Muslimin. Muslimin menambahkan, alokasi dana yang diterima keseluruhan dari sumbangan para siswa telah mencapai 60 jutaan dan dari kalangan tenaga pengajar sebesar 40 jutaan, “ Jumlah dana yang terkumpul tidak dapat menutupi anggaran yang kami butuhkan dalam merampungkan pembangunan Mushollah yang luasnya berukuran 10X16 Meter persegi dan persiapan lantai dua, dimana dalam proyeksi anggaran dibutuhkan mencapai 300 jutaan,” Paparnya. Muslimin juga mengaku bila dalam rapat komite telah menyepakati memberikan dana sebesar Rp.150 ribu perorang bagi siswa yang kurang mampu yang juga melalui pemberian sumbangan dari para siswa penerima BSM.” Namun hal tersebut bukan merupakan penekanan dari pihak kami, termasuk pembayaran LKS yang besarnya 20 ribu bukan dibawah penganan kami namun ditangani langsung oleh pihak Pengelolah Koperasi Sekolah.” Tutur Muslimin. Sementara dari sisi lain menaggapi fenomena alokasi dana BSM di MAN I Bone Tim Investigasi Lsm Gerak Cabang Bone yang juga telah turun langsung menemui Muslimin selaku kepala sekolah melalui sekretarisnya Zainal Mufti mengatakan bahwa sebenarnya alokasi dana BSM tidak dibenarkan dilakukan pemotongan sepeserpun, walaupun itu dalam bentuk sumbangan, “ Namn berhubung kali ini yang terjadi di MAN 1 Bone diperuntukkan untuk pembangunan sarana ibadah, maka pihak kami meminta pihak Kepala Sekolah untuk transparan dalam melakukan pertanggung jawaban dalam hal penggunaan anggaran pembangunan Mushollah, dan bila dikemudian hari kami temukan penyalahgunaan anggaran maka pihak kami tidak segan-segan untuk melakukan tindakan keranah hukum.” Tegas Zainal Mufti. Dan diakhir pemaparannya Zainal menganjurkan ke Pihak Sekolah MAN 1 Watampone agar segera mengembelaikan dana yang dipungut kepihak penerima BSM, diluar dari sumbangan Mushollah,” Disamping Siswa juga akan mendapat pahala akan pemberian sumbangannya, juga kembali menikmati alokasi dana yang diterima, serta dapat membeli kebutuhan sekolahnya.” Pungkas Zainal Mufti (Ls)
Laporan Zainal M
Editur. Inok
Laporan Zainal M
Editur. Inok
Tags
Pendidikan