SAN DIEGO INTELPOS-- Lagi-lagi, politikus Amerika Serikat (AS) harus mengorbankan karir politiknya gara-gara skandal seksual. Jumat waktu setempat (23/8) Wali Kota San Diego, Bob Filner mengundurkan diri. Itu terjadi setelah beberapa perempuan mengaku sebagai korban pelecehan seksual pria 70 tahun tersebut.
”Jelas ini keputusan paling berat dalam hidup saya. Selama ini kalian tahu bahwa saya adalah pejuang. Tapi, kali ini saya tidak bisa berjuang sendirian,” ungkap Filner setelah dewan kota memutuskan untuk mengakhiri jabatannya sebagai wali kota. Jumat lalu, dengan suara bulat, dewan kota meminta wali kota pertama San Diego yang berasal dari Partai Demokrat itu mundur dari jabatannya.
Dalam pidatonya setelah tidak lagi menjabat wali kota, pria yang mengalami dua kali perceraian itu minta maaf kepada para korban pelecehan tersebut. Yakni 17 perempuan dari berbagai latar belakang profesi. Namun, dia tetap tidak mengakui perbuatannya. Dia membantah telah melakukan pelecehan seksual kepada para perempuan itu.
”Saya menjadi korban politik kotor,” ungkapnya. Apalagi, lanjut dia, tidak pernah ada bukti independen atau bukti kuat di pengadilan soal tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu. Dia menegaskan kembali bahwa dirinya tidak pernah melecehkan siapa pun.
Kendati demikian, dia sepakat untuk meninggalkan kursi wali kota mulai 30 Agustus mendatang. Beberapa waktu lalu 17 perempuan memberikan pengakuan terbuka soal perlakuan tidak sopan Filner kepada mereka. Mulai menepuk pantat sampai mencium dengan paksa. Sebenarnya, sejak beberapa pekan terakhir, dewan kota meminta mantan anggota DPR AS itu mundur. Tetapi, Filner selalu melawan. Dia kemudian malah mengikuti terapi sikap selama dua pekan.
Sebanyak 17 perempuan yang mengaku sebagai korban Filner berharap, proses hukum terhadap alumnus Cornell University itu terus berlanjut. Mereka juga mengaku tersinggung dengan pidato Filner Jumat lalu. ”Saya yakin, segera ada bukti kuat. Apalagi, mulai sekarang (Jumat lalu) dia bukan lagi wali kota,” kata Peggy Shannon, korban Filner yang mengaku sering dihujani kata-kata mesum. fajar
”Jelas ini keputusan paling berat dalam hidup saya. Selama ini kalian tahu bahwa saya adalah pejuang. Tapi, kali ini saya tidak bisa berjuang sendirian,” ungkap Filner setelah dewan kota memutuskan untuk mengakhiri jabatannya sebagai wali kota. Jumat lalu, dengan suara bulat, dewan kota meminta wali kota pertama San Diego yang berasal dari Partai Demokrat itu mundur dari jabatannya.
Dalam pidatonya setelah tidak lagi menjabat wali kota, pria yang mengalami dua kali perceraian itu minta maaf kepada para korban pelecehan tersebut. Yakni 17 perempuan dari berbagai latar belakang profesi. Namun, dia tetap tidak mengakui perbuatannya. Dia membantah telah melakukan pelecehan seksual kepada para perempuan itu.
”Saya menjadi korban politik kotor,” ungkapnya. Apalagi, lanjut dia, tidak pernah ada bukti independen atau bukti kuat di pengadilan soal tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu. Dia menegaskan kembali bahwa dirinya tidak pernah melecehkan siapa pun.
Kendati demikian, dia sepakat untuk meninggalkan kursi wali kota mulai 30 Agustus mendatang. Beberapa waktu lalu 17 perempuan memberikan pengakuan terbuka soal perlakuan tidak sopan Filner kepada mereka. Mulai menepuk pantat sampai mencium dengan paksa. Sebenarnya, sejak beberapa pekan terakhir, dewan kota meminta mantan anggota DPR AS itu mundur. Tetapi, Filner selalu melawan. Dia kemudian malah mengikuti terapi sikap selama dua pekan.
Sebanyak 17 perempuan yang mengaku sebagai korban Filner berharap, proses hukum terhadap alumnus Cornell University itu terus berlanjut. Mereka juga mengaku tersinggung dengan pidato Filner Jumat lalu. ”Saya yakin, segera ada bukti kuat. Apalagi, mulai sekarang (Jumat lalu) dia bukan lagi wali kota,” kata Peggy Shannon, korban Filner yang mengaku sering dihujani kata-kata mesum. fajar