Lima mahasiswa Universitas Brawijaya jual ginjal demi uang kuliah


Lima mahasiswa yang berniat untuk menjual ginjal melakukan aksi di depan kantor Rektorat, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (20/8). Lima orang mahasiswa di kampus tersebut mengaku berniat menjual ginjalnya untuk melunasi biaya kuliah serta menentang pemberlakuakn SPP Progresif yang dinilai makin memberatkan mahasiswa.

Malang Intel pos.com - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya Malang berencana menjual ginjalnya untuk membayar sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) yang menurut mereka terlalu mahal.

Rencana tersebut terungkap ketika mahasiswa  menggelar unjuk rasa di depan gedung rektorat Universitas Brawijaya, Selasa.

"Ada lima rekan kami yang berniat menjual ginjalnya agar bisa membayar SPP," kata koordinator aksi protes pemberlakuan uang kuliah tunggal (UKT), Nano.

Dia dan sebagian besar mahasiswa, termasuk mahasiswa baru, menilai pemberlakuan UKT memberatkan orang tua.

Solusi yang ditawarkan pihak rektorat yaitu menggunakan pinjaman bank dinilai para mahasiswa justru menambah beban orang tua.

"Jumlah SPP dan uang gedung serta biaya lainnya cukup besar, bahkan ada yang sampai mencapai Rp43 juta.," tegas Nano.

Puluhan orang tua mahasiswa baru juga memadati gedung rektorat minta informasi mengenai biaya kuliah.

Salah seorang orang tua mahasiswa baru program Studi Psikologi, Ariana, Selasa, mengaku harus membayar Rp33 juta dengan rincian untuk uang gedung sebesar Rp27 juta dan SPP sebesar Rp4 juta dan harusdibayar sekaligus.

"Kalau harus dibayarkan tunai sekaligus, kami sangat keberatan karena terlalu tinggi," ujarnya.
Sumbar antara
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال